Sesampainya di Terminal Bersepadu Selatan, saya dibuat kagum dengan terminalnya. Terminal ini gak berasa di terminal karena bagus banget, serasa di bandara. Lupakan terminal bis yang ramai, bau pesing, becek, dan banyak preman. Jam 9 malam saya sampai di Kuala Lumpur, saya tidak menemukan satu orang pun selain penumpang bisa yang ada di terminal tersebut. Padahal kalo di Jakarta terminal pasti ramai 24 jam. Jika ingin melanjutkan perjalanan menggunakan commuter line/monorail, penumpang bis bisa masuk ke terminal melalui ekskalator (iya ada ekskalatornya di terminal) dan ikuti petunjuk ke stasiun Bandar Tasik Selatan.
Tujuan saya langsung ke hostel di area Bukit Bintang, Dari stasiun Bandar Tasik Selatan ke Bukit Bintang, saya harus naik KTM Seremban-Rawang yang ke arah Rawang lalu turun di stasiun KL Sentral dan dilanjutkan dengan naik monorail ke Bukit Bintang. Berbeda dengan di Singapura, di KL sistem tiket keretanya belum terintegrasi jadi dalam kasus saya harus beli dua tiket, tiket KTM dan tiket monorail. Transportasi umum di KL sudah senyaman di Singapura. Pertama kali naik monorail saya ngerasa agak ngeri-ngeri sedap karena jalurnya yang belok-belok trus lumayan tinggi dari tanah.
Tiba di Bukit Bintang saya langsung cari hostel, berdasarkan penelusuran di internet hostel yang saya akan tinggali, Paradiso Bed and Breakfast, ini tepat dipinggir jalan Bukit Bintang. Patokannya McDonald Bukit Bintang, Masalahnya saat itu sedang ada pembangunan jalur baru MRT sehingga jalan Bukit Bintang ditutup dan saya harus melewati proyek itu. Setelah nyasar-nyasar dikit saya berhasil menemukan hostel saya. Ternyata hostel saya itu deket banget sama stasiun monorail, cuma karena ada proyek jadinya harus agak muter sedikit. Review hostel dan transportasi di KL menyusul ya :)
|
suasana di dalam hostel |
|
simple breakfast ala budget hostel |
Hari pertama perjalanan saya di KL diisi dengan mengunjungi Batu Caves. Batu Caves merupakan objek wisata yang sebenarnya adalah kuil peribadatan umat Hindu namun karena letaknya di gua yang tidak biasa dan panorama yang indah jadilah kuil tersebut ramai dikunjungi wisatawan.
Saya berangkat dari hostel pagi hari karena masih banyak tempat lain yang harus dikunjungi. Dari Bukit Bintang saya naik monorail ke KL Sentral dan sambung naik KTM Komuter tujuan Batu Caves. Harga tiket KL Sentral-Batu Caves cukup RM 2, padahal lumayan jauh lho, durasi perjalanannya aja sekitar 40 menit.
Stasiun Batu Caves merupakan stasiun terakhir jadi gak perlu khawatir kelewatan stasiun. Sampai di stasiun Batu Caves sangat mudah menuju Batu Caves karena antara stasiun dan pintu gerbangnya dekeeettt banget. Untuk persiapan berwisata ke Batu Caves, sangat disarankan memakai baju dan sepatu yang nyaman serta topi karena mataharinya terik. Mengapa harus pakai baju dan sepatu yang nyaman? untuk menuju ke kuilnya pengunjung harus mendaki ratusan anak tangga yang lumayan curam, lumayan bakar kalori setelah sarapan. Kecuali kalian cuma mau poto-poto di bawah kuil ya.
|
patung trademark Batu Caves |
|
foto dari atas kuil, tangganya curam :( |
Jangan lupa juga pakai pakaian yang tidak terlalu terbuka atau bawahan yang sangat pendek. Bagaimanapun juga ini masih tempat ibadah jadi tetap ada aturannya. Di sepanjang anak tangga, ada banyak monyet liar yang berkeliaran, harus ekstra hati-hati kal gak mau ditemplokin monyet atau barang-barang kita disambet si monyet. Kalau kalian pergi sendirian kayak saya, mungkin kalian bisa sedikit sksd trus gabung dengan pengunjung lain, biar gak serem jalan sendirian trus ditemplokin monyet, asli serem banget.
Di dalam gua ada beberapa kuil, kalau kalian beruntung bisa menyaksikan ritual keagamaan. Buat saya, tidak ada sesuatu hal yang bikin saya terkagum-kagum, kesannya biasa aja. Untuk kuil atau bangunannya saya masih beranggapan Candi Prambanan atau Candi Ratu Boko masih lebih breathtaking tapi untuk wisatawan pemula atau baru pertama kali ke KL, mengunjungi Batu Caves wajib hukumnya. Awalnya saya mengalokasikan banyak waktu untuk di Batu Caves namun karena saya udah capek dan kepanasan jadinya pengen cepet buru-buru balik ke hostel buat ngadem.
Rencana balik ke hostel berubah sedikit, sampai di KL Sentral saya tiba-tiba ngide buat ke KLCC buat foto siang hari di Twin Tower. Di stasiun KL Sentral sempet beli Chatime dulu hehehe (jauh-jauh minumnya Chatime juga). Dari Stasiun KL Sentral transit naik KTM Komuter Kelana Line jurusan Terminal Putra dan turun di stasiun KLCC. Keluar dari staisun KLCC kalian langsung berada di pelataran Twin Tower.
|
pardon my pipi tembem hahaha |
Sekian perjalanan hari pertama saya di Kuala Lumpur. Nantikan lanjutan perjalanan saya di post berikutnya :) See ya
sis aku baru mau cobain solo traveling ke malaysia nyamankah untuk cewek yang solo traveling ada tipskah ?
ReplyDelete