Day 6 : Seoul Day 4 (Nami Island, Petite France, and Insadong)

Hamdalah, akhirnya sampai juga di agenda terakhir summer trip saya. Hari terakhir, yang entah mengapa cuacanya panas banget, saya gunakan untuk jalan-jalan ke luar kota Seoul, tepatnya ke daerah Gapyeong. Daerah ini merupakan lokasi tujuan wisata nomor satu Korea Selatan, yaitu Nami Island yang melejit karena drama Winter Sonata. Selain Nami Island , saya juga mengunjungi Petite France. Sesuai dengan namanya, Petite France merupakan ‘perkampungan’ dengan tema Perancis. Arsitektur dan segala pernak-perniknya bertema Perancis. Ada tujuan wisata lain di Gapyeong yang tak kalah bagusnya, yaitu Garden of Morning Calm namun berdasarkan penelusuran saya taman ini nampaknya baru akan sangat spektakuler jika dikunjungi pada malam hari di musim dingin karena ada light festival yang sangat cantik. Saya memutuskan untuk tidak ke sana karena waktu saya berkeliling Gapyeong tidak banyak

Gapyeong Station
Halte Gapyeong City Tour Bus
Untuk mengunjungi berbagai tempat wisata di Gapyeong terdapat Gapyeong City Tour Bus yang hanya perlu beli tiket sekali namun pengunjung bisa naik bus dengan sistem hop-on-hop-off. Tiketnya murah, hanya perlu membayar  6,500 KRW ke supir bus dan tiket bisa digunakan seharian. Harga ini sangat murah jika dibandingkan harus naik taksi untuk pindah dari satu destinasi ke destinasi lain. Menurut jadwal, bus tersedia tiap jamnya namun berdasarkan pengalaman saya kedatangan bus kadang tidak sesuai jadwal yang membuat pengunjung harus sabar menunggu bus lebih lama. Saran saya jika ingin naik Gapyeong City Tour Bus untuk mengelilingi Gapyeong sebaiknya sediakan waktu seharian penuh. Saya yang tidak terlalu sabar untuk menunggu bus akhirnya terpaksa naik taksi.
Perjalanan di mulai dengan menaiki subway arah ke Gapyeong dan turun di stasiun Gapyeong lalu keluar melalui exit 1. Halte untuk menunggu Gapyeong City Tour Bus ada di seberang pintu keluar. Saya setia menunggu bus tersebut namun 30 menit tidak tampak juga busnya, saya pun menyerah dan memutuskan untuk naik taksi yang ada di seketar stasiun. Jarak dari stasiun Gapyeong ke Nami Island tidak terlalu jauh, biaya yang saya keluarkan untuk naik taksi ke Nami Island tidak lebih dari 5,000 KRW. Supir taksi sudah terbiasa membawa turis asing ke Nami Island jadi tidak perlu khawatir kesasar. Supir taksinya juga baik, tidak membawa saya melalui jalur yang berputar-putar agar argonya lebih mahal.


Jadwal Gapyeong City Tour Bus, taken from here
Sesampainya di parkiran Nami Island, segera menuju loket tiket. Ketika membeli tiket, jangan lupa mengambil peta Nami Island yang bisa didapat secara gratis. Jika ingin membeli makanan atau minuman ringan, di sekitar loket dan parkiran ada minimarket. Kalau ke Nami Island juga wajib mencicipi dalkgalbi yang khas Gapyeong. Untuk menuju Nami Island pengunjung harus menaiki kapal feri ataupun menggunakan zip-wire (untuk yang kelebihan duit). Tiket kapal feri sudah termasuk tiket masuk Nami Island. Harga tiket Nami Island 10,000 KRW. Kapal feri pertama berangkat pukul 07.30 dan yang terakhir pukul 21.40.
Menara Zip-wire
Loket tiket Nami Island
Antrean masuk ke kapal feri
Tiket atau 'entry visa' Nami Island




Nami Island merupakan sebuah pulau buatan yang berlokasi di sungai Hangang. Menurut sejarah, Nami Island dibuat untuk mengenang Jenderal Nami. Jenderal Nami ini dihukum mati karena dituduh memberontak namun beberapa tahun kemudian terbukti bahwa tuduhan tersebut tidak benar dan untuk mengenang jasa Jenderal Nami maka raja pun membuatkan sebuah pulau. Hingga sekarang pengunjung masih bisa melihat makam Jenderal Nami yang ada di Nami Island.





Tugu di Makam Jenderal Nami
Peta Nami Island
Nami Island merupakan tempat wisata yang Moslem-friendly. Di Nami Island terdapat mushola dan restauran berlabel halal untuk wisatawan Muslim. Nami Island menerapkan konsep eco-friendly. Kendaraan yang ada di Nami Island tidak menimbulkan polusi. Karya seni yang ada di Nami Island pun terbuat dari barang-barang bekas yang disulap menjadi karya cantik. Nami Island tidak terlalu luas untuk dikelilingi dengan jalan kaki namun saran saya lebih enak menyewa sepeda apalagi kalau datang ke Nami Island bersama pasangan bisa menyewa sepeda tandem biar romantis gitu hihihi.





Seperti halnya wisatawan lain, tujuan utama saya ke Nami Island adalah untuk mengunjungi lokasi-lokasi yang digunakan untuk syuting drama Winter Sonata, terutama berfoto di barisan pohon pinus yang cantik. Berhubung masih musim panas jadi daunnya masih berwarna hijau. Nami Island akan sangat cantik pada musim gugur ataupun musim dingin. Dengan banyaknya pepohonan, cuaca panas terik pun tidak terlalu terasa. Jika sudah bosan berkeliling, pengunjung bisa mencoba water sport, tapi bayar lagi ya. Kalau maunya gratisan aja sih harus cukup puas dengan menikmati Nami Island dan karya-karya seni yang ada.


Kolam teratai


Sepeda yang digunakan dalam drama Winter Sonata





Perjalanan saya berlanjut ke Petite France, lagi-lagi karena saya kurang sabar menunggu Gapyeong City Tour Bus, saya naik taksi dari Nami Island ke Petite France. Beda halnya ketika saya naik taksi ke Nami Island, ternyata jarak dari Nami Island ke Petite France sangat jauh. Argo taksinya sekitar 18,000 KRW alias sekitar 200rb *duh*. Awalnya saya sempat curiga kalau saya dibawa melalui jalur yang muter-muter sama supirnya sampe sekarang pun saya masih clueless saya diboongin apa enggak, ya husnudzon saja lah ya. Di taksi kerjaaannya melototin argo taksi terus, maklum lah hari terakhir uang saku saya udah hampir ludessss. Gak lucu kan saya gabisa bayar argo taksi trus saya diturunin di tengah jalan. Astaghfirullah.

Begitu supirnya nunjuk bangunan trus bilang ‘that’s petite france’ saya langusng lega, saya gak diculik ternyata. Langsung aja setelah bayar argo taksi yang lumayan bikin nyesek saya beli tiket. Harga tiket masuk Petite France adalah 8,000 KRW. Selain bangunan dengan arsitektur khas Eropa, terdapat beberapa pertunjukan yang bertema Perancis, seperti pertunjukkan bonek dan musik tradisional Perancis. Buat kamu-kamu penggemar drama My Love from Another Star pasti bakal betah di sini karena Petite France merupakan salah satu lokasi syuting drama tersebut. Bahkan ada figur Do Min Joon dan lead female actress-nya. Kamu bisa foto disitu, bayangin sampingnya Kim Soo Hyun beneran wkwkwk. Kalau saya malah tau Petite France gara-gara suka nonton Running Man. Inget banget lokasi ini pernah dijadiin lokasi syuting Running Man pas bintang tamunya Nichkhun dan Taecyeon 2PM.





Awalnya saya masih semangat keluar masuk bangunan di Petite France namun ketika jalannnya makin nanjak dan cuaca semakin panas terik saya seketika langsung demotivasi. Emang agak salah saya sih perginya pas tengah hari bolong, mungkin kalo agak sore bakal lebih adem. Saya jadi kurang menikmati waktu kunjungan saya ke Petite France. Ketika lagi duduk ngaso, selentingan saya mendengar suara ibu-ibu yang berbicara dalam bahasa Indonesia, ‘aduh ngapain sih ke sini cuma liat rumah warna-warni doang, mana panas banget lagi, boleh balik ke bus aja gak sih, saya kepanasan’. HAHAHA. Emang ya, kayaknya orang Indo gak tahan banget kepanasan. Foto-foto saya di Petite France juga gak sebanyak foto saya di tempat lain. Yang bikin kagum sih pengunjung lokal asli orang Korea tetep aja semangat banget meskipun panas begitu. Saya salut lah sama mereka yang tetep lanjut keluar masuk bangunan dan galeri padahal jalannya nanjak sementara saya udah bad mood karena kepanasan.

Miniatur menara Eiffel



The Little Prince

























Gak sampe dua jam saya di Petite France, saya pun memutuskan untuk menyudahi kunjungan saya. Ketika saya sok mencoba sabar lagi menunggu Gapyeong City Tour Bus akhirnya bus itu datang waaaaa. Alhamdulillah saya gak harus bayar taksi 200rb lagi hikksss.... Berbeda dengan stasiun ketika saya tiba di Gapyeong kali ini saya turun di stasiun Cheongpyong untuk naik kereta balik ke Seoul. Dari yang tadinya bad mood karena kepanasan, begitu masuk kereta yang super dingin saya langsung pules ketiduran!!!!
Sebelum balik ke hostel saya menyempatkan diri untuk ke Insadong, mencari tambahan oleh-oleh untuk keluarga. Insadong merupakan ‘kota tua’nya Seoul, bangunan dan jalanan disekitarnya masih dipertahankan sama seperti dahulu. Di Insadong juga saya banyak menemukan penjahit dan penjual baju tradisional khas Korea, hanbok. Banyak juga terdapat penjual souvenir dan street food khas Korea. Tidak seperti tujuan utama, saya malah tidak menemukan oleh-oleh yang cocok untuk keluarga saya. Jika dibandingkan dengan di Myeongdong tempat saya membeli oleh-oleh justru di Insadong kurang lengkap jenis barangnya. 

Insadong



Selain mengelilingi Insadong saya juga menyempatkan diri mengunjungi Ssamziegil, pusat perbelanjaan unik yang menjadi lokasi syuting MV Seoul Song yang dinyanyikan SNSD feat Suju. Itu loh, mall yang antara satu lantai dengan lantai lain nyambung karena jalannnya dibuat melingkar dan miring, minim tangga. Di sini juga banyak penjual makanan dan souvenir tapi yang lbeih sophisticated. Target utama pusat perbelanjaan ini anak muda jadi produk yang dijual pun anak muda banget. 


Ssamziegil





Comments

  1. kak lanjut ceritanya seru :) penasaran sama kelanjutannya

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts