Day 1 : Mengejar Matahari Terbit di Bukit Sikunir
Salah satu tujuan utama saya ke Dieng adalah untuk menyaksikan matahari terbit. Sempat ada ide untuk mendaki gunung Prau yang berlokasi di Dieng juga. Namun karena kami belum ada yang pernah mendaki gunung sama sekali, niat tersebut kami urungkan. Alternatif untuk melihat matahari terbit selain di puncak gunung adalah ke puncak Bukit Sikunir. Sempat terjadi drama terkait niatan kami, masalah utamanya terletak pada transportasi.
FYI, ada beberapa cara untuk menjangkau Bukit Sikunir:
1. Jalan kaki
Pilihan paling murah namun paling lama dan gempor. Selain harus mendaki bukit, kalian juga harus jalan dari penginapan ke pintu masuk Bukit Sikunir. Cara ini sangat tidak saya anjurkan karena untuk mengejar matahari terbit, pengunjung harus sudah sampai di puncak bukit kurang lebih jam setengah 5 pagi. Jalanan menuju kawasan Bukit Sikunir sangat sepi, minim penerangan, dan melewati hutan. Jelas kondisi ini kurang aman untuk pejalan.
2. Naik motor
Di kawasan Dieng banyak terdapat tempat yang menyewakan motor. Dengan tarif Rp 100.000,00 (belum termasuk biaya BBM) per hari/motor, wisatawan bebas untuk menggunakan motor untuk berkeliling di kawasan wisata Dieng. Biaya ini bisa dibagi dua penumpang. Saran saya, pengemudi motor hendaknya memang cakap betul mengendarai motor karena jalanan menuju Bukit Sikunir menanjak.
3. Naik mobil
Selain penyewaan motor, ada juga tempat yang menyewakan mobil. Bisa melalui jasa rental mobil atau sepaket dengan jasa tour guidenya. Biayanya sendiri bervariasi, tergantung jasa apa saja yang ditawarkan dan kemampuan wisatawan untuk menawar harga. Jika menyetir/membawa mobil pribadi, saran saya sebaiknya mobil yang digunakan adalah mobil manual karena medan jalanan yang menanjak dan jalannya sempit.
Saat itu kami memikirkan opsi untuk menyewa motor/ojek atau mobil, tergantung harga termurah yang diawarkan kepada kami. Setelah sampai di losmen, kami pun berdiskusi dengan pengurus losmen tentang tempat wisata di Dieng dan transportasi selama di Dieng. Dari pihak losmen menawarkan paket keliling Dieng dengn mobil lengkap dengan supir+BBM+dan tour guide tapi alangkah kagetnya kami ketika mengetahui harga yang ditawarkan adalah Rp 750.000,00. Jadi satu orang harus membayar Rp 250.000,00. Kami sangat keberatan dengan harga yang ditawarkan karena kami hanya berniat ke Bukit Sikunir dan berkeliling di tempat wisata sekitarnya hingga jam 10 pagi saja. Setelah menawar kami tidak mencapai kesepakatan harga. Pilihan menyewa motor pun kami tinggalkan karena kami bertiga tidak ada yang bisa mengendarai motor satupun. Jika menyewa motorpun harus membayar pengemudi motornya.
Sempat was-was tidak dapat melihat matahari terbit di Bukit Sikunir, kami mendapat rezeki yang luar biasa. Saat jalan sore menuju Candi Arjuna, saya melihat sekilas di salah satu restoran tentang penyewaan mobil. Kami pun mencoba untuk menanyakan hal tersebut di restoran itu. Kami berbicara dengan pemilik mobil langsung. Alhamdulillah kami mendapatkan harga Rp 270.000,00 untuk penyewaan mobil dari subuh hingga siang hari, sudah termasuk BBM dan supirnya. Jadi per orang hanya perlu membayar Rp 90.000,00. Rejeki memang gak kemana ya :)
Baca pengalaman saya menuju Dieng dari Jakarta dan mengunjungi Candi Arjuni di sini
Kami dijemput tepat di depan losmen oleh mobil sewaan kami jam 3.30 dini hari, kali ini kami disupiri oleh mas Andi yang membawa serta seorang temannya yang katanya juga belum pernah ke Sikunir jadi sekalian. Kami sudah bangun dan bersiap-siap sejak jam 2.30. Dingin banget! Saat itu di losmen saja suhunya sudah 14 derajat Celcius, bisa dibayangkan di Puncak Bukit Sikunir akan lebih dingin lagi. Pakai baju yang menghangatkan tubuh. Pengalaman saya, memakai baju berlapis lebih ampuh mneangkal hawa dingin dan angin dibandingkan hanya memakai satu jaket tebal. Saya orang yang tidak tahan dingin, jadi saya memakai longjohn+2 lapis baju+jaket windbreaker, tidak lupa memakai syal, topi kupluk, dan sarung tangan. Lupa membawa syal dan perlengkapan lain? Jangan khawatir, di sekitaran Dieng banyak penjual perlengkapan tersebut dengan harga yang terjangkau kok. Tiket masuk kawasan Bukit Sikunir adalah Rp 10.000,00/orang, saya kurang tahu tarif masuk kendaraan pribadi. Sepengamatan saya, kendaraan pribadi warga lokal Dieng tidak dipungut biaya masuk.
Kedinginan |
Sampai di pintu masuk kawasan Bukit Sikunir, kami dipandu oleh mas Andi dan temannya mulai berjalan menuju puncak Bukit Sikunir. Awalnya jalan masih cenderung landai, namun jalan akan berubah menjadi tangga-tangga curam yang sangat menuntut stamina. Di samping tangga langsung jurang, namun tenang saja jalur pendakian sudah dilengkapi batas pengaman dan pegangan tangan di kedua sisi. Hanya saja ketika dini hari jalan menjadi agak licin, sehingga saya srankan untuk memakai sepatu yang nyaman dan yang alasnya tidak licin. Keuntungan datang lebih awal adalah tidak harus terburu-buru untuk mencapai puncak dan bisa menempati spot terbaik untuk menyaksikan matahari terbit.
Cukup jalan santai untuk mencapai puncak bukit, karena kalau tidak biasa menanjak ini akan sangat menyiksa ditambah lagi makin berada di ketinggian oksigen akan semakin sedikit. Salah satu teman saya yang memang memiliki penyakit asma dipertangahan jalan cukup kepayahan sehingga kami menyesuaikan kcepatan berjalan. Saya menjadi agak panik karena ternyata teman saya ini tidak membawa obat pelega jika suatu saat asmanya kambuh. Syukur, kami bisa mencapai puncak dengan selamat. Kami mencapai puncak Bukit Sikunir kurang lebih 40 menit.
Saat mencapai puncak bukit, langit masih gelap namun kami bisa melihat taburan bintang-bintang di langit yang sudah tidak bisa saya dapatkan lagi di ibukota. Sangat cantik. Setelah menunggu kurang lebih satu jam, matahari mulai menampakkan diri. Awan yang mengelilingi bukit pun membuat kami yang berada di puncak bukit ini seolah berada di atas awan. Benar-benar suatu pengalaman yang berharga, keindahannya tidak bisa ditangkap bahkan oleh kamera canggih sekalipun. Buat saya, pengalaman seperti ini memang harus disaksikan langsung. Lelah saat mendaki bukit terbayarkan dengan panorama yang menakjubkan.
Enjoy the view guys!
Comments
Post a Comment