Rantau
Selama 24 tahun terakhir, alias dari lahir hingga tiga bulan lalu, saya setia menjadi anak Jaksel. Lahir, tinggal, sekolah juga dari TK hingga SMA ada di kawasan Jakarta Selatan. Meskipun kampus saya di Salemba, tetap saja lebih memilih pulang-pergi setiap hari walaupun perjalanannya bikin gila sendiri. Hingga akhirnya tiga bulan lalu saya memilih untuk internship di luar Jaksel, lebih jauh lagi di luar pulau Jawa. Selain faktor janjian sama teman-teman, saya seperti memiliki kebutuhan untuk keluar dari zona nyaman. Banyak pertimbangan yang saya pikirkan terkait masalah ini, terutama masalah quarter life crisis.
Saya mengutip sebagian definisi dari urban dictionary,
"It's an age where a lot people start developing a more realistic outlook in life and start feeling that if they haven't accomplished certain things in life they thought they would by then that they may never."
Lulus kuliah membuat saya sadar bahwa selama ini hidup saya kalau dipikir-pikir hanya seputar sekolah yang benar untuk dapat masuk sekolah ke tingkat lebih atas yang bagus, siklus yang terus berulang dari jaman SD sampai kuliah. Selepas kuliah dan terjun ke 'dunia nyata', saya merasa belum memiliki rencana atau tujuan untuk kedepannya. Jauh dari zona nyaman membantu saya pelan-pelan lebih mengerti diri sendiri dan bisa lebih banyak waktu memikirkan hal-hal yang harus dipikirkan, mulai dari rencana kerja, rencana studi, hingga masalah pengaturan keuangan. Saya juga menganggap titik ini sebagai titik istirahat sementara saya untuk refleksi diri.
Comments
Post a Comment